Oleh : Muhammad Ridha
Bergeraklah, karena diam itu berarti mati ( Shafwan Al Banna Penulis buku Palestina Emang Gue Pikirin)
Air, sebagaimana kita ketahui selalu bergerak karena memang itu fitrah yang telah ditetapkan oleh Allah kepada air.Dengan bergeraknya air tersebut akan selalu bersih dan dikategorikan sebagai air yang suci dan menyucikan. Sebaliknya ketika air tersebut menggenang dan tidak bergerak banyak penyakit di dalamnya.
Kita bisa melihat ketika sebuah sungai terhambat alirannya sehingga menjadi sebuah genangan air yang tidak mengalir maka air tersebut akan menjadi sarang berbagai macam penyakit dan kotoran. Lama kelamaan warnanya akan berubah dari yang awalnya bening tidak berwarna menjadi berwarna, dari yang awalnya tidak berbau menjadi berbau, dari yang tidak memiliki rasa menjadi memiliki rasa yang tentu saja tidak enak.
Tapi coba kita bandingkan ketika hambatan yang menghantam air itu akan mengalir lepas dengan deras. Kotoran kotoran yang tadinya mengenang kembali hilang, begitu juga kuman kuman penyakit dan binatang binatang yang menetap di genangan air tersebut akan sirna. Air tersebut kembali jernih, bening, tidak memiliki rasa dan bau. Air itu kembali kepada fitrahnya.
Karakteristik air yang berikutnya adalah ia selalu bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Air juga memiliki kekuatan yang besar yang dapat menghancurkan batu yang besar dan kokoh, akan tetapi air juga memiliki kecerdasan dan kesabaran ketika dihadapkan pada batu yang besar dan kokoh maka yang pertama yang akan dilakukan air adalah menggempur batu tersebut dengan sekuat tenaga sampai batu tersebut hancur. Akan tetapi ketika batu tersebut sangat kokoh maka dengan kecerdikannya ait tersebut akan mencari celah jalan aliran yang lain agar air tersebut dapat tetap mengalir.
Begitulah seharusnya kita sebagai manusia yang diberikan anugrah oleh Allah berupa akal yang tidak dimiliki oleh air dan juga sebagai khalifah bagi makhluk Allah di muka bumi ini. Kita harus menjadi orang orang yang selalu bergerak untuk mencari peluang kesuksesan yang diberikan Allah kepada kita. Sebagaimana di firmankan oleh Allah Kepada kita:
” Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al- Jumu’ah : 10 )
Coba kita renungkan bahwa rezeki burung tidak akan datang dengan sendirinya saat dia sedang disarangnya, mangsa singa juga tidak akan datang dengan sendirinya saat ia berada disarangnya, dan makanan semut tidak akan datang saat ia berada di lubangnya. Karena itu, semuanya harus bergerak aktif semagaimana mereka niscaya kita akan mendapatkan seperti mereka.
Bergerak dan aktiflah untuk mencari peluang karena kita terbentur oleh waktu yang diberikan Allah kepada kita. Hal tersebutlah yang mengharuskan kita untuk lebih cepat lagi bergerak dan tidak menyepelekan sedetikpun waktu yang telah diberikan Allah kepada kita. Kita tidak mengetahui pada detik keberapakah Allah menetapkan kesuksesan kepada kita.
Cukuplah istirahat yang kita lakukan selama ini yang telah melenakan kita, yang membuat kita menunggu kapan datangnya kesuksesan. Sudah saatnya kita bangkit dari tidur panjang kita dan melesat bagaikan meteor yang melintasi langit dengan kekuatan dan kecepatan tinggi.
Imam Syafi’i dalam sebuah penggalan sya’irnya pernah mengatakan:
” air yang tidak mengalir pasti akan keruh
Dan ia akan kembali jernih apabila mengalir
Singa yang sangat buas sekalipun tidak dapat menerkam
Apabila ia tidak keluar dari sarangnya
Anak panah, meskipun sangat tajam tidak akan mengenai sasarannya
Apabila tidak dilepaskan dari busurnya.
Bergeraklah, jangan pernah menyerah selama kita terus bergerak. Jadilah seperti air yang terus bergerak tanpa pernah mengenal lelah. Insya Allah jalan untuk meraih kesuksesan ada di depan mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Komentar Anda