أسرة الطلبة الأتشيين بالسودان

RSS
KELUARGA MAHASISWA ACEH (KMA) SUDAN Po. Box 12146 Khartoum Sudan 12223 E-mail: kma.sudan@gmail.com Mobile: +249927876016

Kamis, 08 Maret 2012

BAGAIMANA MENILAI BARAT?



(Studi kasus di Negara Australia)
(Tgk. Nurchalis Sofyan, MA)


A.    Sisi Positif dalam Birokrasi
  Dalam sisi hukum, hampir tidak ditemukan birokrasi yang menyimpang. (kantor polisi, pengadilan, dll)
  Dalam pelayanan masyarakat, fasilitas yang mendukung menjadi faktor kepuasan publik. (perpustakaan, parkir, asuransi, perbankkan, dan pelayanan kesehatan, pelayanan transportasi)


B.     Kebiasaan yang Positif
  Kesadaran akan kebersihan (buang sampah pada tempatnya, coretan pada dinding rumah merupakan hal yang aneh, dll)
  Patuh terhadap aturan lalu lintas (speed, mobil berasap, lampu merah, aturan bersepeda, jalur mobil yang teratur, dll)
  Saling menghargai (saying hello, mengutamakan orang tua, wanita, anak-anak, penyeberang jalan, dll)
  Jarang didengar suara klatson di jalan.
  Membaca buku di tempat ramai (bus, train, resto).
  Memelihara binatang serta mendidiknya.
  Dilarang memancing ikan yang kecil di laut.
  Masyarakat tidak membicarakan kejelekan orang lain.

C.    Tradisi dalam Dunia Belajar
  Guru bersahabat dengan murid
  Siswa tidak dibebankan untuk menghafal
  Tayangan TV saat anak2 menonton jauh dari unsur yang tidak edukatif.
  Belajar menurut konteks mingguan (pelajaran diarahkan ke ketrampilan)
  Hampir tidak ditemukan tindakan rasis
  Fasilitas belajar di perpustakaan 24 jam, dan masing2 memiliki tempat menyimpan barang di kampus.

D.   Nilai Negatif Dalam Kebiasaan
  Pergaulan bebas, hal ini terjadi sejak anak sekolah tingkat SMA.
  Orang tua tidak berhak memarahi anak kandungnya. Sehingga ortu tidak lagi memiliki anak kandung sendiri sepenuhnya.
  Pemuda kehilangan nilai agama, akibatnya banyak yang terjerumus ke “dunia hitam”.

E.     Beberapa Catatan dalam Kebijakan
  Membiarkan pakaian minim tapi dilarang pandang.
  Menjual miras tapi dilarang mabuk.
  Semua pekerjaan ada pajaknya untuk negara.
  Metodologi yang dipakai di Barat adalah bebas nilai sampai ke ranah agama. Hal ini karena adanya prinsip pasar bebas untuk menguasai negara berkembang.

F.      Penutup
  Di Barat: semua sistem jelas dan memudahkan dan didukung suasana yang bersih, bangsa didorong untuk bekerja agar dapat diambil pajaknya. Dengan kata lain segala aset warga diketahui dan dikenakan pajak.
  Di Indo: hampir semua sistem belum jelas dan budaya kebersihanpun kurang membumi, namun warga bebas memiliki pekerjaan dan harta tanpa harus dikenakan pajak pada pekerjaan tertentu.

Sekian dan terimakasih.

1 komentar:

Terima Kasih Atas Komentar Anda

Site Info

Foto saya
Tapeubeudoh Marwah Bangsa..!!

Pengikut

Tapeubeudoh Marwah Bangsa...
PlanetBlog - Komunitas Blog Indonesia
Blog Directory & Search engine
PlanetBlog - Komunitas Blog Indonesia